Lombok Tengah NTB – Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Praya menggelar Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-116 Tahun. Bertempat di Lapangan Upacara kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Rutan Praya Aris Sakuriyadi selaku Inspektur Upacara dan diikuti oleh seluruh pejabat struktural dan petugas serta perwakilan warga binaan, Senin (20/05).
Inspektur Upacara dalam amanatnya menyampaikan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo). Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2024 mengangkat tema Bangkit Untuk Indonesia Emas, sebagai bentuk seruan agar kita dapat membawa nilai-nilai semangat dan kekuatan untuk bangkit menuju Indonesia Emas.
Dalam amanatnya, Menkominfo berharap agar Peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Tahun 2024 ini hendaknya tidak hanya maknai sebagai seremonial saja namun juga dapat memahami essensi sejarah Kebangkitan Nasional. Oleh karenanya, dalam sambutannya Budi Arie Setiadi mengajak untuk menelaah sisi historis di balik peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
“Pada tanggal 20 Mei 1948, Presiden Soekarno menetapkan hari lahirnya perkumpulan Boedi Oetomo sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme Indonesia. Di masa itu, terdapat ancaman perpecahan antargolongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa. Sehingga, semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa.”, ujar Menkominfo.
Baca juga:
Olahraga Sembari Menyiapkan Panggon
|
Tujuan didirikannya Boedi Oetomo yang tercetus dalam kongres pertamanya ialah untuk menjamin kehidupan sebagai bangsa yang terhormat dengan fokus pergerakan di bidang pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan. Boedi Oetomo telah meletakkan tiga cita-cita bagi kebangkitan nasional yakni memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia.
Dengan mengutip ucapan Dr. Sutomo, Budi Arie Setiadi menyampaikan,
“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih menjadi merah dan putih, selama itu kita tidak akan mau menyerah kepada siapa pun juga.” tutupnya. (Adb)